Jumat, 25 Desember 2009

Aquarium Alam Itu Bernama Ujung Genteng



Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Berbeda dengan pantai Kuta, Bali, nama Ujung Genteng sangat jarang terdengar di telinga. Namun bagi penggemar wisata pantai, Ujung Genteng yang terletak di tanah Sukabumi, Jawa Barat, ini menawarkan eksotisme alam yang tidak dimiliki daerah wisata lain.

Air terjun besarnya berada pada titik lokasi yang sangat strategis. Belum lagi goa dan penangkaran penyu yang juga berada pada lokasi yang menakjubkan. Selain terkenal dengan ombaknya yang besar, pantai selatan ini juga sangat anggun dengan airnya yang bening dan pasirnya yang putih. Terumbu karang yang berhamparan tidak cukup mengganggu bagi penggemar pantai. Bila mengapungkan diri di atas airnya, bayangkanlah Anda berada di dalam aquarium alam yang indah.

Keunikan lain adalah tidak adanya ombak di sepanjang pesisir pantai Ujung Genteng hingga pantai batu nunggul. Sebab, ombak sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200 meter sebelum garis pantai. Pada saat pasang, air laut memenuhi pantai dengan kedalaman air 0,5 sampai satu meter. Kondisi ini sangat cocok untuk berendam atau bermain perahu karet. Bila surut, maka kita bisa berjalan ke tengah sambil melihat biota laut, seperti bintang laut, siput, ikan hias yang terperangkap, udang kecil, bahkan cacing-cacing laut.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Pantai ini juga menawarkan siapapun untuk bermanja-manja dengan keindahan matahari terbit juga matahari terbenam. Di sela-selanya, awan berarak melintas di atas kepala. Jika Anda gemar memancing, di sinilah tempatnya. Ujung Genteng kerap dikunjungi oleh para pemancing dari berbagai daerah.

Kilas Sejarah

Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Letaknya lebih kurang 200 kilometer dari kota Jakarta. Pekerjaan sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan petani. Sebagian lain memproduksi gula kelapa hasil penyadapan Nira.

Nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting. Penamaan ini didasarkan pada posisi Ujung Genteng yang berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yang berbentuk gunting. Bagian ujung gunting bawah disebut Ujung Genteng, sedangkan bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon.

Bagaimana menuju ke Ujung Genteng? Jangan dulu membayangkan ada tempat pendaratan pesawat atau jalan tol yang mulus. Jalan yang ditempuh untuk menuju pantai yang indah ini memang masih membutuhkan perjuangan karena harus melalui jalan yang menanjak dan berkelok sekaligus terjal. Jika menggunakan kendaraan roda empat dari kota Jakarta, perjalanan diperkirakan membutuhkan waktu antara lima sampai enam jam. Sementara jika anda penggemar roda dua, juga dari Jakarta, waktu tempuh bisa mencapai sembilan hingga sepuluh jam.

Meski relatif lama, perjalanan panjang dan melelahkan itu akan terasa ringan dan cepat mengingat sepanjang jalan disuguhi keindahan alam yang sangat luar biasa. Pesisir pantai pelabuhan ratu sangat terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Begitu juga perkebunan teh Surangga dan perkebunan kelapa yang berhamparan bersama sapi-sapi yang terawat.

Di Ujung Genteng ini pun, Anda bisa melihat penyu hijau (Chelonia Mydas). Pada malam hari, penyu-penyu ini bertelur, menggali lubang untuk telurnya, dan menutup lubang tersebut. Anda bisa menyentuh penyu-penyu cantik ini.

Air Terjun Cikaso

Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun. Semuanya terletak di pegunungan. Namun, yang tergolong unik adalah Curug Cikaso atau Air Terjun Cikaso. Jaraknya sekitar 33 kilometer dari Ujung Genteng dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Untuk menjangkau objek wisata yang gencar dipromosikan sejak 2002 ini, pengunjung harus menaiki perahu. Untuk sewa perahu mesin yang berkapasitas maksimal 10 orang penumpang plus 3 awak itu, setiap pengunjung dikenai tarif Rp 70 ribu pertiga jam. Pengelola kawasan ini menyediakan sekitar 25 perahu yang beroperasi setiap hari untuk melayani pengunjung.

Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter itu benar-benar memberi pemandangan tak membosankan. Air di bawah air terjun berwarna hijau jernih. “Dalamnya sekitar dua meter,” kata seorang pemandu (lihat juga Pesona Ujung Genteng).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar