Jumat, 25 Desember 2009

Aquarium Alam Itu Bernama Ujung Genteng



Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Berbeda dengan pantai Kuta, Bali, nama Ujung Genteng sangat jarang terdengar di telinga. Namun bagi penggemar wisata pantai, Ujung Genteng yang terletak di tanah Sukabumi, Jawa Barat, ini menawarkan eksotisme alam yang tidak dimiliki daerah wisata lain.

Air terjun besarnya berada pada titik lokasi yang sangat strategis. Belum lagi goa dan penangkaran penyu yang juga berada pada lokasi yang menakjubkan. Selain terkenal dengan ombaknya yang besar, pantai selatan ini juga sangat anggun dengan airnya yang bening dan pasirnya yang putih. Terumbu karang yang berhamparan tidak cukup mengganggu bagi penggemar pantai. Bila mengapungkan diri di atas airnya, bayangkanlah Anda berada di dalam aquarium alam yang indah.

Keunikan lain adalah tidak adanya ombak di sepanjang pesisir pantai Ujung Genteng hingga pantai batu nunggul. Sebab, ombak sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200 meter sebelum garis pantai. Pada saat pasang, air laut memenuhi pantai dengan kedalaman air 0,5 sampai satu meter. Kondisi ini sangat cocok untuk berendam atau bermain perahu karet. Bila surut, maka kita bisa berjalan ke tengah sambil melihat biota laut, seperti bintang laut, siput, ikan hias yang terperangkap, udang kecil, bahkan cacing-cacing laut.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Pantai ini juga menawarkan siapapun untuk bermanja-manja dengan keindahan matahari terbit juga matahari terbenam. Di sela-selanya, awan berarak melintas di atas kepala. Jika Anda gemar memancing, di sinilah tempatnya. Ujung Genteng kerap dikunjungi oleh para pemancing dari berbagai daerah.

Kilas Sejarah

Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Letaknya lebih kurang 200 kilometer dari kota Jakarta. Pekerjaan sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan petani. Sebagian lain memproduksi gula kelapa hasil penyadapan Nira.

Nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting. Penamaan ini didasarkan pada posisi Ujung Genteng yang berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yang berbentuk gunting. Bagian ujung gunting bawah disebut Ujung Genteng, sedangkan bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon.

Bagaimana menuju ke Ujung Genteng? Jangan dulu membayangkan ada tempat pendaratan pesawat atau jalan tol yang mulus. Jalan yang ditempuh untuk menuju pantai yang indah ini memang masih membutuhkan perjuangan karena harus melalui jalan yang menanjak dan berkelok sekaligus terjal. Jika menggunakan kendaraan roda empat dari kota Jakarta, perjalanan diperkirakan membutuhkan waktu antara lima sampai enam jam. Sementara jika anda penggemar roda dua, juga dari Jakarta, waktu tempuh bisa mencapai sembilan hingga sepuluh jam.

Meski relatif lama, perjalanan panjang dan melelahkan itu akan terasa ringan dan cepat mengingat sepanjang jalan disuguhi keindahan alam yang sangat luar biasa. Pesisir pantai pelabuhan ratu sangat terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Begitu juga perkebunan teh Surangga dan perkebunan kelapa yang berhamparan bersama sapi-sapi yang terawat.

Di Ujung Genteng ini pun, Anda bisa melihat penyu hijau (Chelonia Mydas). Pada malam hari, penyu-penyu ini bertelur, menggali lubang untuk telurnya, dan menutup lubang tersebut. Anda bisa menyentuh penyu-penyu cantik ini.

Air Terjun Cikaso

Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun. Semuanya terletak di pegunungan. Namun, yang tergolong unik adalah Curug Cikaso atau Air Terjun Cikaso. Jaraknya sekitar 33 kilometer dari Ujung Genteng dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Untuk menjangkau objek wisata yang gencar dipromosikan sejak 2002 ini, pengunjung harus menaiki perahu. Untuk sewa perahu mesin yang berkapasitas maksimal 10 orang penumpang plus 3 awak itu, setiap pengunjung dikenai tarif Rp 70 ribu pertiga jam. Pengelola kawasan ini menyediakan sekitar 25 perahu yang beroperasi setiap hari untuk melayani pengunjung.

Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter itu benar-benar memberi pemandangan tak membosankan. Air di bawah air terjun berwarna hijau jernih. “Dalamnya sekitar dua meter,” kata seorang pemandu (lihat juga Pesona Ujung Genteng).

antara sukabumi dan ujung genteng





Selasa, 22 Desember 2009

Ujung Genteng












Ujung Genteng

Ujung genteng dimana sih? Begitulah pertanyaan banyak orang.

Ujung genteng memang belum banyak dikenal orang, namun keberadaan nya sekarang ini mulai memberikan kontribusi didalam pariwisata Indonesia.

Ujung genteng berada di daerah pantai selatan jawa barat, terletak 230 km dari Jakarta. Dapat ditempuh selama kurang lebih 6 jam. Rute yang harus ditempuh adalah Jakarta – Bogor – sukabumi – Jampang kulon – Surade – Ujung genteng.

Lalu ada apa di daerah sekitar Ujung genteng ini?

Salah satu pesona nya adalah pantai pagumbuhan dimana kita dapat melihat penyu bertelor. Pantai dengan pasir yang lembut dan gembur ini merupakan tempat favorit bagi para penyu untuk bertelor. Hampir setiap hari ada penyu yang mampir kepantai ini. Bahkan ketika musim bertelor tiba (bulan Agustus) penyu yang menggunjungi pantai ini dapat mencapai 20 ekor. Penyu yang bertelor disini cukup besar, dan umurnya berkisar 100 tahunan. Luar biasa sekali mengingat penyu ini telah hidup 1 abad, mungkin ketika jaman nya kakek kita masi muda penyu ini sudah hidup di dunia ini. Wow..

Pantai ujung genteng sendiri memang sangat indah, pemandangan sunset yg indah, langit biru yg biru, dan air yg jernih merupakan suatu keunggulan yang benar-benar top , namun jangan membandingkan pantai ujung genteng dengan pantai pangadaran atau anyer karena hasilnya akan sangat2 berbeda. Pantai ujung genteng memang cukup landai, dan airnya sangat jernih, namun pantai ini banyak terdapat batu karang, sehingga tidak dapat dipakai untuk berenang.

Daya tarik lain nya di sekitar daerah ujung genteng adalah curug (air terjun)
Curug cikaso , disini terdapat 3 air terjun, untuk mencapainya kita perlu naik perahu sekitar 3 menitan. Atau berjalan kaki sebentar. View yang sangat indah dapat kita temukan, sekali memandang 3 air terjun kita nikmati. sungguh luar biasa.

Ujung Genteng seperti banyak orang bilang adalah hidden paradise, mengapa? karena selain letaknya di ujung, terpencil, anda tidak akan percaya bahwa ternyata ada pantai dengan pasir putih yang benar-benar cantik. yaitu di cipanarikan, tidak kalah cantik dengan bali

Alam ujung genteng memang menggoda untuk di kunjungi, namun jangan berharap akan mudah untuk mencapai ujung genteng, karena disana benar-benar tempat yang terpencil. Hanya ada beberapa warung, barang yg dijual pun tidak lengkap. Fasilitas transportasi agak sulit, hanya ada ojek.

mungkin harus anda pikirkan ulang jika anda ingin berpetualang kesana dengan kendaraan umum, (backpacker) karena tempatnya benar-benar terpencil. Dan jarak antara satu wisata dengan wisata lainnya sangatlah jauh, memang penduduk setempat berkata dekat kok 15 menit. Tapi jangan disamakan dekat mereka dengan dekat kita. Karena benar-benar berbeda Kayaknya yang dekat aja berasa jauh. Apalagi yang jauh ya?, Jauh sekaleee.. Lagipula jauh dekat pilihan kita disana tidak banyak ya ojek saja yang bisa diandalkan

Rute jika anda backpacker

Jakarta - Bogor - Sukabumi - Lembur Situ - Surade - Ujung Genteng

  • Jakarta - Bogor Rp 8.000,-
  • Bogor - Sukabumi (elf) Rp 10.000,-
  • Sukabumi - Lembur situ Rp 3.000,-
  • Lembur Situ - Surade Rp 15.000,- sampai dengan Rp 20.000,-
  • Surade - Ujung Genteng Rp 10.000,- per orang

Perjalanan bisa mencapai 12 jam. (karena waktu transit yang lama)

Rute Jika naik transportasi sendiri

Rute 1 Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak = 2,5 jam… Kemudian.. Cibadak – Pelabuhan Ratu - Cikembar - Jampang kulon - Surade – Ujung Genteng total perjalanan kurang lebih 8,5 jam

Rute 2. Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak – Sukabumi - Jampang Tengah - Jampang Kulon - Surade -Ujung Genteng kurang lebih 7 jam

Rabu, 16 Desember 2009

sunset ug

jalan - jalan ke ujung genteng

Senin, 19 Januari 2009
perjalanan dimulai tanggal 14 januari 09 jam 17.30, setelah seharian nunggu temen rombongan yang nyelesein dulu tugas kuliahnya, akhirnya kami berenam berangkat dengan mobil kijang.

rute perjalanan: bandung - cianjur - sukabumi.

sampe sukabumi kami berenti makan malem dulu trus lanjut lagi rutenya: cidadap - pasawahan - jampangkulon - surade - ujung genteng.

kurang lebih sepanjang perjalanan di daerah pasawahan - jampangkulon tuh tebing-tebing, jalan naik turun, belok-belok. lebar jalan kira-kira pas 2 mobil (kebayang jadinya kalo papasan sama bis/truk) trus jalannya juga banyak lobang di aspal. untuk keamanan, kecepatan rata-rata kami di jalur ini cuma sekitar 30-40 km/jam.

sampe di ujung genteng kira-kira jam 00.20 tanggal 15 januari 09, berarti perjalanan sekitar 7 jam lah. setelah masuk ke penginepan yang udah dibooking sebelumnya, masukin barang-barang lalu beranjak ke pantai.

ternyata di pantai ini banyak banget anjing. awal nyampe pantai udah disambut sama seekor anjing, trus nyusul satu lagi, satu lagi satu lagi dan satu lagi.. terus aja.. untungnya anjing disana ga terlalu galak, malah cenderung "ramah" ke pendatang. pantainya asik, pasirnya putih, banyak karang kecil-kecil, pantainya juga luas bgt. dan yang bikin gw ngerasa sangat beruntung adalah cuaca yang cerah, padahal kata penduduk disana beberapa hari sebelumnya tiap hari tuh ujan. setelah mulai masuk angin akhirnya kami balik ke penginepan dan tidur.

paginya sebelom mulai beraktivitas, kami sarapan dulu. utk menghemat budget kami berusaha ga beli makanan disana tapi
bawa bahan makanan sendiri dari bandung, jadi pas disana kita cuma beli nasi putih. lauknya dimasak sendiri. di penginepan udah disediain kompor dan bisa minjem wajan.

akhirnya siang itu kita habisin dengan jalan-jalan nyusurin pantai sambil foto-foto. menariknya, ada spot di pantai yang merupakan pertemuan jalur sungai ke laut, sayang banget kayanya ga ada yg ngambil fotonya nih.

di pinggiran pantai itu juga banyak karang-karang yang jadi rumah buat kepiting-kepiting, dan asiknya karang ini ga terlalu tinggi jadi kita bisa duduk-duduk disana sambil ngeliat langsung ke arah samudera hindia.

setelah jalan-jalan, duduk-duduk, main air dan ngitemin badan sampe bosen, kami mulai nyari objek berikutnya yang bisa didatengin. kebetulan di depan penginepan kami tuh ada warung jadi kami nanya-nanya disana.

ternyata ada pantai lagi yang viewnya lebih bagus dan pantainya lebih aman untuk berenang, yaitu pantai panarikan (kurang lebih 6 km utara pantai ujung genteng). di pantai ujung genteng ini banyak binatang yang cukup bahaya kalo kesentuh (misalnya: bulu babi). selain pantai panarikan, ada lagi pantai pangumbahan yang pasirnya halus dan dipakai oleh para penyu untuk bertelor, jaraknya kurang lebih 5 km utara ujung genteng. menurut anjuran orang warung, asiknya ngeliat sunset di panarikan trus jam 8 malem liat penyu bertelor di pangumbahan.

track menuju dua pantai itu ga bisa ditempuh pake mobil karena ada jalan yang anjlok karena cuaca dan ditutup demi keamanan. orang warung menawarkan jasa ojek. awalnya kami berencana untuk jalan kaki nyusurin pantai sampai ke panarikan dan pangumbahan, ternyata rencana itu terpaksa batal karena ada dua orang yang sakit (mungkin kecapean dan shock karena perubahan suhu yang drastis).

akhirnya sore itu kami ngliat sunset di pantai ujung genteng aja. pas nyampe pantai lagi, kami cukup terpukau sama keadaannya. laut yang tadinya cukup mempersempit garis pantai ternyata surut sampe jauh banget. ternyata di balik air laut yang kita lihat siangnya tuh ada "dataran rumput laut" yang lumayan jauh.

binatang-binatang laut juga bisa dilihat di daerah rumput laut ini. ada bulu babi, ada mahluk entah apa yang warnanya item ngumpet di dalem pasir, mungkin mirip bintang laut tapi di ujung-ujungnya tuh bentuknya kaya kaki seribu (nah lo, bingung kan?? sama dong). begitu kesentuh binatang itu langsung ngumpet ke dalem pasir, kalo pasirnya digali kayanya dia juga ikutan nggali lebih dalem lagi, jadi ga ketemu-ketemu deh.

ternyata sunset di ujung genteng udah keren banget, jadi mbayangin kaya gimana suasana sunset di panarikan yang katanya lebih keren dari ujung genteng itu.

setelah mulai gelap kami balik ke penginepan lagi untuk makan. kawan kami yang sakit itu belum sembuh juga, jadi akhirnya kami memutuskan untuk naik ojek aja ke pangumbahan untuk ngeliat penyu. biaya ojek ini lumayan mahal juga sih, 40 ribu, tapi si ojek nungguin terus dari berangkat sampe selesainya kita nonton penyu bertelor. foto-foto penyu masih ada di salah satu anggota rombongan (baca: endira, woy bagi dong foto2nya atau nggak upload lah di fb!!!)

besok siangnya, gw jalan nyusurin pantai sendiri, kebalikan arah penyusuran kemarinnya. gw ketemu tempat parkir perahu nelayan-nelayan. selebihnya, emang sepanjang pantai itu pemandangannya ga beda jauh sama pantai yang persis di depan penginepan gw. akhirnya gw balik lagi ke penginepan dan check out jm 15.30.

perjalanan pulangnya kami ga lewat track yang sama dengan pas berangkat. kali ini rutenya: ujung genteng - surade - pasawahan - cimenteng - bojonglopang - cikembar - sukabumi. sepanjang rute pasawahan-cikembar pemandangannya jauh lebih bagus daripada track pasawahan-cidadap. di track ini tebing-tebingnya keliatan lebih curam (sebenernya lebih rawan sih) tapi banyak ngelewatin kebun teh. suasananya mirip suasana di puncak, cuma jalannya lebih kecil. kami nyampe di bandung lagi jam 22.30-an, kira-kira track berangkat dan track pulang makan waktu yang sama, yaitu 7 jam.

walaupun ada beberapa objek yang ga sempet kami datengin, tapi after all untuk gw pribadi, gw cukup puas dengan perjalanan ini. pemandangan di pantai ujung genteng aja udah mantep banget dan sangat bisa merefresh otak yang penat abis ujian. apalagi ditambah dengan fenomena cuaca cerah selama kami disana (sama sekali ga ada ujan) yang bikin pemandangan khas pantai bisa kami lihat tiap saat.

curug cikaso

foto-foto keindahan alam sukabumi





Sunrise dan Sunset.
Saat Matahari terbit (sunrise) maupun saat tenggelam (sunset) selalu meninggalkan keindahan tersendiri. Di Ujung Genteng kita bisa menyaksikan keindahannya, saat terbit maupun tenggelam. Matahari terbit dapat disaksikan dari bagian pantai sebelah timur , yang daerahnya didominasi deretan pohon-pohon kelapa. Sedangkan saat Matahari tenggelam dapat disaksikan dibibir sebelah pantai barat.

Obyek Wisata Yang Tersebar.
Nilai lebih dari obyek wisata Ujung Genteng tidak sekedar keindahan pantainya semata, tetapi didukung pula oleh eksotis dan kekhasan obyek lainnya.

Obyek wisata di Ujung Genteng sangat banyak dan variatif. dari mulai obyek wisata pantai, cagar alam / hutan, kehidupan tradisional masyarakatnya (seperti pembuatan gula kelapa), muara sungai, perkebunan, tersebar disekitarnya.


Karena waktu yang terbatas, maka aku hanya bisa menyapa dan bercengkerama dengan beberapa obyek saja.

Alam adalah Guru tertua Manusia. Banyak memberikan pelajaran bagiku. Dibaliknya, Tuhan memberikan ayat-ayat alam yang nyata, sebagai tanda kebesaranNya dan menjadi bahan perenunganku. Semoga catatan perjalanan jejak kaki-kaki yang lelah ini bermanfaat untuk sesama. (Momon S. Maderoni)

Jalan-jalan ke ujung genteng

Route.
Ujung Genteng dapat ditempuh dari Jakarta dari 2 route.
Route pertama : Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cikidang – Pelabuhan Ratu – Kiara Dua – Jampang Kulon – Surade – Ujung Genteng.
Route Kedua : Jakarta – Ciawi – Cicurug – Cibadak – Cikembar – Bojong Lopang – Jampang Kulon – Surade – Ujung Genteng.

Route kedua lk. 17 km lebih pendek , namun jalurnya cukup ramai karena banyak kendaraan umum. Sedangkan route pertama lebih sepi. Namun keduanya menyajikan pemandangan alam yang indah dengan jalan naik turun dan berbelok-belok.

Route kedua lebih variataif melewati hutan alam, dan kebun teh. Namun route pertama lebih didominasi hutan.

Kemanapun route yang akan dilalui, jarak Jakarta – Ujung Genteng dengan perjalanan selama 6 – 7 jam, kelelahan kita akan terobati dengan eksotisnya sisa alam Priangan selatan yang masih asri..!

Selamat Datang Di Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Pelabuhan Ratu. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor di utara, Kabupaten Cianjur di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Lebak di barat.

Wilayah Kabupaten Sukabumi yang terletak sekitar 160 km dari arah Jakarta meliputi areal seluas 420.000 hektar yang terbentang mulai dari ketinggian 0 - 2.958 m, di atas permukaan laut. Pegunungan dan dataran tinggi mendominasi hampir seluruh kabupaten ini. Dataran rendah ada di pesisir selatan, mulai dari Teluk Ciletuh sampai muara sungai Cikaso dan Cimandiri

GEBYAR SOSIALISASI TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA SEWILAYAH JAMPANGKULON

SURADE--Mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba bukanlah upaya yang mudah permasalahannya sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor oleh karena itu informasi tentang bahaya Narkoba diperlukan upaya-upaya yang dapat mengubah prilaku dan pola pikir masyarakat demikian dikatakan Wakil Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami dalam sambutannya pada acara gebyar sosialisasi tentang penyalahgunaan Narkoba se wilayah Jampangkulon bertempat di GOR Cibarehong Kecamatan Surade, rabu (18/11) .

hadir pada kesempatan tersebut pewrwakilan dari Polres Sukabumi dan BNN. acara tersebut diikuti oleh siswa dan siswi SLTP/MTS dan SMU /MA Sewilayah Jampangkulon.

dikatakan Wakil Bupati Sukabumi, dengan adanya upaya-upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh pelaksana harian Badan Narkotika Kabupaten Sukabumi diharapkan peserta dapat berpartisipasi dalam berbagai tingkat upaya pencegahan di masyarakat terutama melalui jalur keluarga dalam upaya mensosialisasikan bahaya Narkoba dilingkungan masing-masing.

lebih anjut Wakil Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami mengatakan, dari kegiatan ini diharapkan siswa dan siswi SLTP dan SMU sebagai genberasi kedepan banga bisa mengetahui cara membangun ketahanan dirinya agar terhindar dari penyalahgunaan Narkoba serta mampu secara mandiri untuk tidak larut dalam hal-hal negatif diingkungan sekitarnya. (irfan dan iwan humas)

SMA Negeri I Jampang Kulon, Sukabumi, Jabar: 180 Siswa Trampil Wirausaha


Print E-mail
Written by Hatta Harris Rahman
Bantuan Yayasan Damandiri dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dari keluarga kurang mampu, sangat dirasakan oleh siswa SMA Negeri I Jampang Kulon, Sukabumi, Jawa Barat. Sebanyak 180 siswa dari keluarga kurang mampu, kini telah memiliki ketrampilan wirausaha. Mereka mendapatkan pelatihan perakitan komputer, otomotif, menjahit sampai sablon. Semua itu berkat dukungan Yayasan Damandiri dan pembinaan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam menggerakkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) berbasis sekolah.
Dalam upaya mengejar ketertinggalan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akan terus membangun strategi pembangunan yang lebih baik. Strategi yang belum lama ini dilakukan antara lain dengan menjadikan peran Posdaya berbasis sekolah sebagai kunci pembangunan sumber daya manusia di Sukabumi.

‘’Posdaya merupakan gagasan yang sangat bagus. Karena menyentuh sasaran yang tepat, yaitu siswa yang kebetulan kurang mampu secara ekonomi,’’ ujar Iyep Budiman, penanggung jawab program Posdaya di SMAN I Jampang Kulon.

Selama dua tahun berjalan, keberadaan Posdaya diakui Iyep, telah mendorong siswa SMAN I Jampang Kulon untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal tersebut didukung dengan pemberian life skill vokasional, antara lain keterampilan menjahit.

‘’Setiap orang membutuhkan pakaian, jadi keterampilan menjahit menjadi kebutuhan dasar membangun wirausaha juga. Kebetulan ada guru yang biasa memberikan pelatihan,’’ cetusnya.

Selain menjahit, ada pula keterampilan sablon, sehingga siswa memiliki keahlian membuat spanduk. ‘’Setelah mereka lulus, diharapkan mampu mandiri, bisa berwirausaha. Alhamdulillah, lulusan tahun 2007 kemarin juga sudah membuka usaha sendiri,’’ ungkap Iyep.

Pada tahun 2007 itu, SMA Negeri I Jampang Kulon membina 20 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan. Delapan orang diantaranya, memilih keterampilan sablon dan 12 orang menjahit. ‘’Sebenarnya ada satu program lagi yang diikuti siswa yaitu membuat kue. Bahkan dengan dorongan orang tua siswa, selama setahun itu juga kita sempat membuka bengkel,’’ ungkap Iyep bangga.

Partisipasi mengisi Posdaya berbasis sekolah ini memang bukan hanya antusias pihak sekolah, tetapi juga dukungan masyarakat sekitar sekolah. Dalam hal ini, selain memberikan pelatihan keterampilan setiap minggunya, pihak sekolah juga ikut memberi bantuan mesin jahit untuk meningkatkan produksi. Pelatihan menjahit dilakukan selama 2 jam untuk materi dan 3 jam praktek setiap minggunya. ‘’Dengan bantuan Yayasan Damandiri kita mampu membeli alat jahit dan bahannya,’’ cetus Iyep.

Dalam pelatihan otomotif, Iyep mengakui agak terhambat diberikan kepada siswa karena masalah pembiayaan dan kurangnya pembina. Dia juga berharap adanya pelatihan untuk melatih perakitan komputer di bidang software hardware yang masih terkendala. ‘’Rencana kami ke depan adalah tetap melanjutkan program yang sudah ada, tapi juga ada penambahan di bidang IT. Selain siswa ahli dalam pemrograman install, dengan pelatihan keterampilan ini juga siswa diharapkan mampu merakit sendiri dan menjualnya,” jelas Iyep.

Berbuah hasil

Menurut Wakil Kepala SMA Negeri I Jampang Kulon, Dudin, dari hasil pembuatan sablon telah menghasilkan beragam keuntungan. Antara lain, pembuatan seragam olahraga untuk siswa. Proses pembutan seragam ini tentunya di mulai dari mulai bahan dasar sampai jadi satu kaos yang di mulai dari disainnya di bikin sendiri, bahkan penjahitanya juga di lakukan oleh siswanya. Dalam menyablon, siswa juga di berikan keterampilan untuk mendesainnya sampai proses penyablonan.

Untuk Tata busana, ungkap Dudin, siswa diberikan pelatihan cukup extra. Mulai dari bahan dasar, pembuatan pola, cara pengukuran, pengguntingan sampai pada proses penjahitan. Selain bisa dipakai sendiri, hasil keterampilan tata busana ini juga siswa bisa membuatkan untuk para orang tuanya. ”Hasil produksi siswa ini pun, bisa dijual ke masyarakat,” cetus Dudin.

Selain memberikan berbagai program keterampilan, para pembina siswa SMA Negeri I Jampang Kulon juga mengarahkan siswanya untuk membuat sebuah buletin sekolah yang sarat informasi. ”Hal ini tentu saja sangat dibutuhkan siswa. Apalagi, dalam buletin ini memuat beragam informasi seputar pendidikan, kesehatan, terknologi terbaru dan hiburan,” tukas Dudin.

Guna menyerap ilmu pengetahuan lebih banyak sekolah, pihak sekolah juga mendatangkan bidan puskesmas memberikan pelajaran seputar kesehatan reproduksi remaja. ”Remaja adalah sumberdaya manusia yang berpotensi tinggi. Kesadaran mereka tentang kesehatan reproduksi penting untuk ditumbuhkan,” ujar Dudin.

Penyuluhan seputar kesehatan reproduksi remaja di lingkungan sekolah yang mempunyai nama di provinsi Jawa Barat sebagai sekolah yang menjuarai banyak kejuaraan di cabang bola voli dan bidang seni ini, telah dilakukan sebanyak tiga kali penyuluhan. ”Pertama, kita melihat risiko dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Risiko yang dihadapi seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), IMS termasuk HIV/AIDS, kekerasan seksual dan kegiatan seksual yang tidak diinginkan. Sedang konsekuensi yang harus ditanggung adalah dari segi medis, psikologis, sosial dan ekonomis,” papar Iyep.

Isu-isu remaja merupakan masalah yang menarik untuk dibahas. Data menunjukkan, kurang lebih 37 % dari jumlah penduduk di Indonesiaa adalah remaja. Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, mempunyai kesempatan dan risiko terhadap kesehatan reproduksinya.

Hal kedua yang dibahas dalam penyuluhan itu adalah tentang masa subur dan aspek-aspek kesehatan penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh siswa. ”Dari pendampingan Posdaya ini, kita harapkan masyarakat akan lebih dinamis dalam mengelola potensi mereka, dan bersama-sama mengembangkan diri khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan dan kewirausahaan/ekonomi masyarakat,” ujar Dudi yang berharap program Posdaya ini terus berlanjut. (UYA/RW/Gemari)

Kamis, 29 Oktober 2009

Benar ku mencintaimu
Tapi tak begini
Kau khianati hati ini
Kau curangi aku

Kau bilang tak pernah bahagia
Selama dengan aku
Itu ucap bibirmu
Kau dustakan semua
Yang kita bina
Kau hancurkan semua

jampang kulon

ini sebagai cobaan aja saya ,intik biki blog.dfan mudah-mudahan blog ini dapat