Selasa, 19 Januari 2016

UNESCO KUKUHKAN CILETUH SEBAGAI GEOPARK NASIONAL


Geopark atau kawasan wisata taman alam batuan tua Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendapatkan sertifikat sebagai Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian ESDM karena telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk sebuah taman bumi atau geopark. Ketua Gugus Tugas Percepatan Geopark Ciletuh dari Kementerian ESDM, Yunus Kusumahbrata mengatakan Ciletuh telah memenuhi syarat untuk disebut sebagai geopark, antara lain karena memiliki keragaman fenomena geologi, memiliki keragaman biologi, dan memiliki keragaman budaya. Yunus menambahkan, pihaknya menerima dokumen usulan Geopark Ciletuh pada 11 November 2015 lalu. Pengukuhan Ciletuh sebagai geopark dilakukan berdasarkan standar geopark yang diterbitkan oleh UNESCO. Hasilnya, Ciletuh pun layak ditetapkan sebagai Geopark Nasional. Menurut Yunus, Geopark Nasional Ciletuh akan bisa menjadi Geopark Internasional atau Global Geopark pada tahun 2017 mendatang setelah dokumennya diserahkan kepada Global Geopark Network.

“Targetnya Desember 2017 itu menjadi Geopark Internasional, masuk dalam Global Geopark Network. Itu 2017. Makanya wajib 2015 (dikukuhkan sebagai Geopark Nasional), karena syaratnya 2 tahun setelah Geopark Nasional baru bisa menjadi Geopark Internasional. Makanya dikejar (penilaiannya) tahun ini besar-besaran,” kata Yunus.

Pemandangan Geopark Nasional Ciletuh yang dikelilingi perbukitan hijau. (Foto: courtesy geopark-ciletuh.blogspot.co.id)
Pemandang
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, setelah Ciletuh mendapatkan sertifikat sebagai Geopark Nasional, pihaknya akan terus memelihara dan mengembangkan kawasan wisata tersebut sehingga layak untuk dijadikan sebagai Geopark Internasional atau Global Geopark. Salah satu yang akan dikembangkan yaitu sektor transportasi di sekitar kawasan tersebut, pemberdayaan masyarakat sekitar, serta pembenahan dan pengelolaan kawasan Ciletuh. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri akan memperkenalkan Geopark Ciletuh kepada dunia lewat forum Global Geoparks Network di Osaka, Jepang, pada 15 September 2017. Jika kawasan Geopark Nasional Ciletuh sudah diakui dunia pada 2017, maka Geopark ini bisa menjadi taman rekreasi dan penelitian, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya agar kawasan Ciletuh tetap terjaga dengan baik. Bahkan, pihaknya juga akan membeli kawasan yang menentukan keselamatan keanekaragaman hayati di Ciletuh untuk dihutankan.

Ahmad mengatakan, “Jadi harus dipelihara, jangan sampai ada kerusakan. Kawasan hutan di Ciletuh ada kawasan hutan milik pemerintah melalui Perhutani dan milik masyarakat luas. Saya percaya kalau hutan yang milik Perhutani bisa dijaga atau dipelihara dengan baik. Yang saya khawatirkan adalah kawasan hutan yang milik masyarakat luas. Makanya agar terpelihara dengan baik, hutan tersebut akan kami (Pemprov Jabar) beli saja lah.”

Sementara itu, pakar geopark dari UNESCO, Prof. Guy Martini mengatakan, saat ini di Indonesia baru ada Gunung Batur di Bali dan Geopark Gunung Sewu yang menjadi Global Geopark atau Geopark Internasional. Menurutnya, Ciletuh sangat berpotensi untuk bisa menjadi Global Geopark ketiga di Indonesia. Ia telah mengunjungi puluhan geopark di dunia, namun baru sekarang ada geopark, yaitu Geopark Ciletuh, yang didukung penuh oleh perusahaan BUMN dan memiliki tim yang sangat kuat. Guy menambahkan, tim Geopark Ciletuh juga harus bekerja keras karena kawasan Geopark Ciletuh harus diperluas ke arah utara agar bisa diintegrasikan dengan kawasan wisata Pantai Pelabuhan Ratu.

“Karena keunikan Ciletuh itu bisa menjadi UNESCO Global Geopark. Tidak hanya menjadi UNESCO Global Geopark tapi bisa menjadi pilot project untuk UNESCO Global Geopark karena keunikannya ada support dari corporate (BUMN),” kata Martini.

Geopark Nasional Ciletuh di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan kawasan wisata alam yang sarat dengan pemandangan yang indah. Selain dikelilingi dengan perbukitan yang hijau, kawasan geopark ini juga memiliki air terjun di antara tebing bebatuan. Batuan alam yang terdapat di geopark ini merupakan hasil sedimentasi berbagai fosil, patahan, dan lempengan bumi puluhan juta tahun silam. Setelah menyandang gelar sebagai Geopark Nasional, Ciletuh akan terus mengalami pemeliharaan dan pengembangan. Pasalnya, konsep geopark berbeda dengan konsep objek wisata yang lain. Geopark harus menjamin masyarakat sekitarnya bisa sejahtera.

Rabu, 20 Mei 2015

TEBING PANENJOAN


CILETUH GEOPARK

Jika Anda adalah penikmat wisata air terjun atau dalam istilah sunda di sebut Curug, maka Sukabumi adalah tujuan yang tepat untuk wisata air terjun karena ada banyak sekali air terjun yang sangat eksotis di sukabumi terutama yang terdapat di wilayah Ciletuh Sukabumi. Meskipun untuk sampai ke tempat tersebut dibutuhkan waktu perjalanan 5 sampai 6 jam, tapi itu semua akan terbayar oleh keindahan pemandangan yang akan anda temui nanti.
Berikut adalah air terjun yang terdapat di kawasan Ciletuh Geopark Sukabumi.


Rabu, 13 Januari 2010

AYO MAIN KE JAMPANG KULON


  Jampang kulon adalah sebuah nama Daerah di kabupaten Sukabumi. Juga merupakan tempat kelahiran saya hhee. Jaraknya sekitar 200 Km dari Bandung, tempat saya tinggal kini. Kenapa saya membahas daerah kelahiran saya kali ini. Karena Jampangkulon adalah Surga Yang Tersembunyi (Hidden Paradise). Betul, mengapa di bilang surga tersembunyi, karena mungkin teman-teman tidak tahu, bahwa di jampangkulon banyak Obhek wisata yang sangat menarik, namun belum banyak terjamah orang. Sebelumnya, nama Jampangkulon terkenal dengan ilmu sihirnya (santet, pelet), bahkan ketika saya masuk kampus dan menyebutkan kalau saya berasal dari jampangkulon, langung teman-teman pada ngeledek, “Awas di santet hhhheee”. Ya..dulu sampai sekarang Jampang memang terkenal dengan hal tersebut, memang itu kenyatan, hal mistis melekat pada daerah saya. Tapi tidak se-Lebay yang orang-orang katakan :D.
Kini nama Jampangkulon mulai dikenal orang dengan objek wisatanya. Pertama orang tertarik adalah ketika Jampangkulon dan objek wisatanya itu diliput oleh media masa, dan acara-acara petualangan di TV. Mulai dari situ, orang-orang mulai mengenal Pantai Ujung Genteng, Curug Ci Kaso, dll. Apa aja sih Objek Wisata di Jampang Kulon? ada sekitar 4 objek wisata yang sering wisatawan kunjungi, yaitu:
1. Pantai Ujung Genteng
Pantai Ujung Genteng
Pantai ujung genteng terkenal dengan ombaknya yang besar, terletak sekitar 30 Km dari Jampangkulon, atau sekitar 45 menit perjalanan. Kondisi nya masih alami dan masih belum terjamah banyak orang. View nya sangat menarik, cock buat yang seneng foto-foto. Juga panati ujung genteng terdapat banyak Fauna bawah air. Buat yang suka mancing, disini surganya.
Saya di Ujung Genteng
2. Curug Cikaso
Curug ini memang mulai di kenal belakangan, setelah bertahun-tahun kering, tidak ada air mengalir. Lokasinya juga tidak jauh dari Jampangkulon, berada di Kecamatan Surade. Terdapat 3 air terjun di tempat ini, yang cukup tinggi, juga deras.
Curug Cikaso
Ada beberapa jalur untuk mencapai air terjun ini, yang pertama lewat aliran sunga di bawah, dengan menyewa perahu, sekitar Rp 10.000, teman-teman bisa menikmati sungai cikaso menuju ke curug. Yang kedua cara pintas, gratisss hhee, ya..tentunya melewati jalan yang ‘tak berharga’ juga, terjal, berliku , tapi buat yang seneng hal extreme, bisa di coba hhhhee
Sungai cikaso, jalur perahu menuju curug
3. Pantai Pangumbahan, Cibuaya
Dipantai pangumbahan ini merupakan lokasi penangkaran Penyu. Teman-teman bisa berjumpa dengan penyu hijau disini, tapi mesti jam 2 malam hhe, kalau siang biasanya penyu nya pergi kerja, mencari nafkah, pulangnya malam hari, kalau mau nyusul ke kantornya juga gak apa-apa hhe. Lokasinya berada lebih jauh dari Ujung Genteng, lewati jalan yang searah. Dipantai ini juga, terkenal dengan Ombaknya yang besar, tempat para peselancar beraksi. Banyak turis mancanegara berbondong-bondong ke tempat ini untuk Surfing.
Pantai Pangumbahan
Penyu Hijau Pantai Pangumbahan
Curug Cigangsa
Curug ini terletak masih di daerah Ujung genteng. Debit air di curug ini relatif kecil di banding dengan curug cikaso. Tapi tetap, Indah Untuk d nikmati. Mungkin deskripsi dari saya hanya ‘ngabibita’ teman-teman semua aja, alangkah baiknya, teman-teman berkunjung sendiri langsung ke lokasi, dijamin gak bakal nyesel :D
Selain 4 objek wisata di atas, masih ada satu lagi objek wisata yang bikin ngiler teman-teman semua. Pantai Minajaya.
Pantai Minajaya
Memang pantai ini tidak seFamiliar Ujung Genteng. Tapi panorama nya gak kalah indah sama Ujung Genteng. Juga akses jalan menuju tempat ini masih belum layak, andaikan mobil BMW yang kesini, pulang-pulang paling tinggal rangkanya nya aja hhee. Selain itu, kalau teman-teman berburu tempat peristirahatan, saya merekomendasikan satu Villa, namanya Villa Amanda Ratu. Villanya cukup luas, berada di deket pantai ujung genteng.
Villa Amanda Ratu
Pemandangan langsung ke pantai dari Villa
Yang saya tulis di atas mungkin hanya sebagian tempat wisata di Jampangkulon. Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa dateng langsung ke jampangkulon dan jelajahi sendiri semua tempat-tempat menarik disana. Aman kok hhee. oyaa..lupa, jalan menuju jampangkulon juga memang agak extrim, melewati hutan, tebing, kebun teh, jalanan berkelok, agak berlubang dikit, namun terbayar dengan keindahan objek wisata ketika anda sampai :D. Kalo saya boleh rekomendasi, objek wisata di jampnagkulon lebih enak dikunjungi pake mobil/motor trailer lho, lebih leluasa, bebas menempuh jalan mana saja. Okeh,.,mungkin segitu saja yang dapat saya sampaikan, Kalau anda penasaran segera kunjungi saja Jampangkulon, jangan ragu jangan bimbang, bulatkan tekad satukan tujuan, AYO MAIN KE JAMPANGKULON…. :D



sejarah SMA Negeri 1 Jampangkulon

SMA Negeri 1 Jampangkulon didirikan pada tanggal 9 November 1983 dengan sekolah induk di SMPP (sekarang SMA Negeri 3 Sukabumi). Bapak Sobandi selaku kepala SMPP pada waktu itu adalah bapak angkat dari SMA Negeri 1 Jampangkulon. Pada tanggal 26 Maret 1984,SMA Negeri 1 Jampangkulon pindah ke lokasi baru di Jalan Warungtagog, menempati gedung baru di atas tanah seluas 23.440 M persegi, yang sebelumnya “menumpang” di SMP Negeri 1 Jampangkulon. Hingga sekarang namanya adalah SMA Negeri 1 Jampangkulon

Jumat, 25 Desember 2009

Aquarium Alam Itu Bernama Ujung Genteng



Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Pasir Putih. Sudut pantai Ujung Genteng yang sangat mempesona dengan pasir putihnya.

Berbeda dengan pantai Kuta, Bali, nama Ujung Genteng sangat jarang terdengar di telinga. Namun bagi penggemar wisata pantai, Ujung Genteng yang terletak di tanah Sukabumi, Jawa Barat, ini menawarkan eksotisme alam yang tidak dimiliki daerah wisata lain.

Air terjun besarnya berada pada titik lokasi yang sangat strategis. Belum lagi goa dan penangkaran penyu yang juga berada pada lokasi yang menakjubkan. Selain terkenal dengan ombaknya yang besar, pantai selatan ini juga sangat anggun dengan airnya yang bening dan pasirnya yang putih. Terumbu karang yang berhamparan tidak cukup mengganggu bagi penggemar pantai. Bila mengapungkan diri di atas airnya, bayangkanlah Anda berada di dalam aquarium alam yang indah.

Keunikan lain adalah tidak adanya ombak di sepanjang pesisir pantai Ujung Genteng hingga pantai batu nunggul. Sebab, ombak sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200 meter sebelum garis pantai. Pada saat pasang, air laut memenuhi pantai dengan kedalaman air 0,5 sampai satu meter. Kondisi ini sangat cocok untuk berendam atau bermain perahu karet. Bila surut, maka kita bisa berjalan ke tengah sambil melihat biota laut, seperti bintang laut, siput, ikan hias yang terperangkap, udang kecil, bahkan cacing-cacing laut.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Nikmati Senja. Wisatawan lokal menikmati senja di bibir pantai Ujung Genteng.

Pantai ini juga menawarkan siapapun untuk bermanja-manja dengan keindahan matahari terbit juga matahari terbenam. Di sela-selanya, awan berarak melintas di atas kepala. Jika Anda gemar memancing, di sinilah tempatnya. Ujung Genteng kerap dikunjungi oleh para pemancing dari berbagai daerah.

Kilas Sejarah

Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Letaknya lebih kurang 200 kilometer dari kota Jakarta. Pekerjaan sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan petani. Sebagian lain memproduksi gula kelapa hasil penyadapan Nira.

Nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting. Penamaan ini didasarkan pada posisi Ujung Genteng yang berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yang berbentuk gunting. Bagian ujung gunting bawah disebut Ujung Genteng, sedangkan bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon.

Bagaimana menuju ke Ujung Genteng? Jangan dulu membayangkan ada tempat pendaratan pesawat atau jalan tol yang mulus. Jalan yang ditempuh untuk menuju pantai yang indah ini memang masih membutuhkan perjuangan karena harus melalui jalan yang menanjak dan berkelok sekaligus terjal. Jika menggunakan kendaraan roda empat dari kota Jakarta, perjalanan diperkirakan membutuhkan waktu antara lima sampai enam jam. Sementara jika anda penggemar roda dua, juga dari Jakarta, waktu tempuh bisa mencapai sembilan hingga sepuluh jam.

Meski relatif lama, perjalanan panjang dan melelahkan itu akan terasa ringan dan cepat mengingat sepanjang jalan disuguhi keindahan alam yang sangat luar biasa. Pesisir pantai pelabuhan ratu sangat terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Begitu juga perkebunan teh Surangga dan perkebunan kelapa yang berhamparan bersama sapi-sapi yang terawat.

Di Ujung Genteng ini pun, Anda bisa melihat penyu hijau (Chelonia Mydas). Pada malam hari, penyu-penyu ini bertelur, menggali lubang untuk telurnya, dan menutup lubang tersebut. Anda bisa menyentuh penyu-penyu cantik ini.

Air Terjun Cikaso

Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun. Semuanya terletak di pegunungan. Namun, yang tergolong unik adalah Curug Cikaso atau Air Terjun Cikaso. Jaraknya sekitar 33 kilometer dari Ujung Genteng dengan waktu tempuh sekitar 40 menit.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Cikaso. Kabupaten Sukabumi memiliki segudang obyek wisata air terjun yang terletak di pegunungan.

Untuk menjangkau objek wisata yang gencar dipromosikan sejak 2002 ini, pengunjung harus menaiki perahu. Untuk sewa perahu mesin yang berkapasitas maksimal 10 orang penumpang plus 3 awak itu, setiap pengunjung dikenai tarif Rp 70 ribu pertiga jam. Pengelola kawasan ini menyediakan sekitar 25 perahu yang beroperasi setiap hari untuk melayani pengunjung.

Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter itu benar-benar memberi pemandangan tak membosankan. Air di bawah air terjun berwarna hijau jernih. “Dalamnya sekitar dua meter,” kata seorang pemandu (lihat juga Pesona Ujung Genteng).

antara sukabumi dan ujung genteng